Apa Kata Mereka untuk 100 Tahun Indonesia Merdeka?

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selamat Hari Guru - Bukan Hanya Mereka

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 26 November 2020

Bukan Hanya Mereka

 Beberapa waktu yang lalu adalah moment spesial di mana seluruh lembaga pendidikan merayakan Hari Guru secara virtual ataupun langsung. Perayaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 



Guru menurut KBBI adalah orang yang pekerjaannya (mata percariannya, profesinya) mengajar. Selain itu, menurut Dri Atmaka (2004) pendidik adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, guru adalah seorang pendidik yang  mengajarkan kepada peserta didik untuk menstransfer ilmu, dan mengembangkan spiritualnya.

Namun, sejatinya seorang guru bukan hanya mereka yang mengajar di bangku-bangku sekolah. Menurut saya guru adalah mereka yang mengajarkan dan mengenalkan kebaikan bagi orang-orang yang ditemuinya. Seorang siswa bisa menjadi guru bagi orangtua, keluarga, bahkan gurunya. Begitu pula sebaliknya. Selagi mereka yang berusia tua ataupun muda mengingatkan kebaikan. Mereka adalah guru. 



Semangat menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan untuk ummat. 

Selamat Hari Guru 2020





Selasa, 28 April 2020

Gerakan “Satu Kebaikan, Sejuta Senyuman”


Berbagai negara dalam beberapa waktu terakhir mendapat kunjungan dari wabah pandemi yakni Covid-19. Salah satunya adalah. Indonesia sejak 2020. Virus ini pertama sekali melanda Kota Wuhan di Cina pada akhir 2019. Wabah pandemi ini begitu cepat menyerang dan melumpuhkan masyarakat. Adapun dampak yang telah timbul dari Virus Covid-19 yakni lebih dari 203.000 orang di seluruh dunia telah meninggal dunia akibat Covid-19 berdasarkan data Worldmeter (kompas.com). Angka kematian yang melebihi 20.000 jiwa diduduki oleh lima negara, yakni AS, Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggis. Angka ini sungguh fantastik. Perkembangan Covid-19 di Indonesia per tanggal 20 April 2020 pukul 12.00 WIB berdasarkan data Kemenkes RI mencapai angka 6.760 jiwa positif, 590 jiwa meninggal dunia, dan 747 jiwa sembuh.
Gambar: Kemenkes RI


Kondisi seperti bukanlah hal yang santai ataupun terlalu dipersulit dengan menimbulkan kepanikan yang berlebihan. Namun masyarakat harus tetap pada batas kewajaran. Santai juga tidak terlalu santai, panik juga tidak terlalu panik. Tetap ikuti arahan dari pemerintah, para pakar yang mengerti benar tentang kasus ini, ikuti perkembangan dari sumber terpercaya, dan tetap laksanakan protokol kesehatan yang telah diajurkan.

Pemerintah tentu berusaha maksimal untuk menangani dan mengatasi wabah pandemi ini. Beberapa langkah yang telah diambil pemerintah yakni telah mengeluarkan arahan seperti jaga jarak fisik (physical distancing), bekerja dari rumah (WFH), lembaga pendidikan diliburkan (SFH), jaga interaksi sosial (social distancing), larangan mudik, bahkan akan dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah guna menjaga, melindungi, dan mengatasi virus sehingga melindungi seluruh masyarakat maupun warga negaranya.

Setiap keputusan yang diambil terdapat pro-kontra. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada masyarakat yang tidak patuh terhadap kebijakan pemerintah. Namun, sebagai makhluk yang diciptakan akal dan nurani, serta makhluk Tuhan diciptakan paling sempurna sebaiknya kita berusaha untuk menggunakannya dengan sebaik mungkin. Jika memang anjuran dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sudah tepat, mari kita laksanakan dengan sebaik mungkin.#staydirumahaja #jagajarak #pakaimasker

Manusia tidak luput dari kesalahan. Tugas kita adalah saling mengingatkan dan tolong-menolong dalam kebaikan. Tindakan tersebut adalah salah satu wujud kepedulian dengan begitu kita telah menebar kebaikan. Berdasarkan beberapa fakta yang terjadi di masyarakat bahwa akibat dari kebijakan pemerintah banyak para pekerja yang dirumahkan, PHK, usaha gulung tikar, dan banyak lagi yang terjadi. Kondisi seperti ini bukanlah hal yang mudah dan tidak berlangsung satu-dua hari.

Saya pernah mendengar bahwa ada toko yang tidak mampu membayar gaji karyawan akibatnya para karyawannya diberhentikan sementara waktu hingga kondisi normal. Sebelum diberhentikan para karyawan diberi gaji penuh, beras, minyak, dan sembako dibagikan untuk semua karyawan. Hal yang dilakukan dari pemilik toko sangat bijak dan bermanfaat bagi para karyawan serta keluarganya di rumah. Selang beberapa waktu sang pemilik toko mengunjungi karyawannya. Sedih hati dan teriris melihat karyawan dan keluarganya makan hanya dengan nasi putih dan garam. Gaji dan sembako yang diberikan telah habis ludes tak bersisa.

Kemudian, beredar pula seorang ibu yang tidak makan selama beberapa hari. Wanita yang suaminya bekerja sebagai pemulung bertahan hidup dengan minum air galon. Suaminya tidak lagi bekerja karena wabah ini. Tentu hal ini menyita perhatian warga dan pemerintah setempat. Jodoh dan maut tidak ada yang tahu. Beberapa waktu belakangan ini setelah videonya beredar. Wanita yang bernama Yuli (43 tahun) meninggal dunia. (m.tribunnews.com). Selain almarhumah IbuYuli dan karyawan toko tersebut tentu masih banyak lagi di luar sana yang bernasib serupa. Hanya saja mungkin tidak terdengar dan terjangkau media sosial.

Ramadhan 2020 M-1441 H ummat muslim menikmati dengan kondisi yang berbeda. Kesulitan ekonomi semakin berat dirasakan hampir semua orang. Terlebih lagi mereka yang kehilangan mata pencaharian, dan kesulitan memebuhi kebutuhan kebutuhan keluargnya. Tidak lagi bisa menikmati indahnya sahur dan berbuka seperti biasa. Menurut saya pemerintah juga sudah mengambil langkah untuk membantu pemberian sembako bagi masyarakat. Baik disalurkan melalui tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi. Namun fakta di lapangan masih banyak kita menemukan keluarga yang belum tersentuh perhatian pemerintah. Bantuan yang tidak merata atau adakah hal lainnya? Bagaimana sikap kita sehingga bisa membantu mereka yang membutuhkan?


Saya mengajak teman-teman dalam gerakan “Satu Kebaikan, Sejuta Senyuman”. Kegiatan ini merupakan sebuah tindakan kebaikan yang kita lakukan memberikan berjuta kebaikan untuk orang lain. Kebaikan yang saya maksud adalah dengan menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah. Penyaluran ZIS (Zakat, Infak,Sedekah) tepat akan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Terlebih pendistribusian yang dilakukan hingga ke pelosok tentu memberikan senyuman untuk mereka yang membutuhkan.

“dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah:43)

Sebagian kita mungkin pernah merasakan besok tidak tau lagi mau makan apa. Uang di saku cukup, atau mungkin juga tidak bersisa. Kun fayakun. Kemudian Allah merangkul dengan menghadirkan seseorang yang tidak dikenal/dikenal memberikan rezki tidak terduga,  hal ini tentu begitu menakjubkan. Ibarat orang kehausan, diberi segelas air. Meski sederhana tapi bernilai. Begitulah perumpaan ZIS yang kita salurkan.

Kemana penyaluran ZIS yang tepat? Terdapat beberapa lembaga profesional yang menaungi program ZIS seperti BAZNAS dan LAZNAS (IZI, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan lain-lain). Teman-teman tentu dapat memilih lembaga yang mana saja untuk menyalurkan, jika ingin mencari aman pilih lembaga yang sudah memiliki izin dari kemenag. Penyaluran dan pendistribusian yang tepat akan memberikan sejuta senyuman untuk ummat. Bersediakah teman-teman menjadi menebar kebaikan itu? Siapkah teman-teman melihat sejuta senyuman yang menebar? Jika jawaban teman-teman “bersedia”, Insya Allah tidak akan ada lagi atau meminimalisir video viral warga tidak makan, meninggal karena kelaparan, ojol hanya memakan nasi dan ayam dibungkus untuk anak-istri, perampokan, serta kejadian-kejadian pilu lainnya.

Sejak beberapa tahun hingga beberapa bulan lalu sebelum saya menjadi tenaga pendidik. Saya diberikan Allah nikmat rezeki, pembelajaran, dan pengalaman yang begitu berharga yakni bisa bersama turut andil dalam sebuah lembaga  zakat. Pengalaman menjadi salah satu penerima manfaat beasiswa berprestasi kurang mampu serta berdikasi diberbagai program dan kegiatannya. Hal-hal yang begitu menakjubkan menjadi makanan dan minuman keseharian. Tapi hal itulah menjadi guru dan bagian hidup dari perjalanan hidup bagi diri ini. Nikmatnya pemberian dikala sempit, dan indahnya berbagi di kala lapang dan sempit. Satu kebaikan yang kita terima dan beri akan menimbulkan kebaikan-kebaikan lainnya. Bukan hanya kepada yang pemberi, namun kepada masyarakat yang lebih luas. Serta banyak momen lagi yang dirasakan, dan tidak dapat terungkapkan. Terima kasih buat seluruh karyawan, donatur, dan semua pihak terkait.

Dompet Dhuafa merupakan salah satu lembaga filantropi yang amanah, Insya Allah. Teman-teman bisa menyalurkan donasi dan memberikan bantuan untuk mereka yang membutuhkan salah satunya melalui Dhompet Dhuafa, ataupun lembaga lainnya yang terpercaya. Dompet Dhuafa memiliki banyak program seperti pendidikan, ekonomi, sosial, agama, dan lain-lain. Pendistribusian yang mereka lakukan akan memberikan kebaikan dan kebermanfaat untuk keluarga kurang mampu. Baik berupa penyaluran produktif, ataupun konsumtif. Profil Dompet Dhuafa lebih lengkap klik disini.

Informasi rumah tangga pada data terakhir 2015 terdapat 52.008.30 rumah tangga di Indonesia. (www.bps.go.id). Jika rata-rata satu rumah tangga minimal menyalurkan Rp 250.000 donasinya Maka berapa banyak yang terkumpul? Dana ini tentu sangat bermanfaat.terlebih ditengah kondisi wabah pandemi.  Saya kembali mengajak teman-teman untuk menjadi bagian dalam gerakan “Satu Kebaikan, Sejuta Senyuman”. Teman-teman melakukan satu aksi nyata. Bisa berupa penyaluran ZIS, bagi takjil,  sedekah sembako, dan lain-lain. Kebaikan-kebaikan yang kita lakukan merupakan aksi nyata menebar kebaikan. Jadi kita tidak hanya memberikan motivasi dengan kata-kata, namun memberikan motivasi dengan dukungan nyata. Mari bergabung dengan gerakan “Satu Kebaikan, Sejuta Senyuman”. Menebar kebaikan. Kebaikan berbagi. Sedekah wujud kepedulian dan kebahagiaan.


"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa"



Sumber:
  1. kompas.com
  2. Instagram kemenkes RI
  3. m.tribunnews.com
  4. izi.or.id
  5. bps.go.id
  6. Al-Quran





Minggu, 26 April 2020

PEMUDA INSPIRATIF BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI


PEMUDA INSPIRATIF BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI

Sebelum rilis tulisan ini Saya ada melakukan survey kecil. Terima kasih buat teman-teman yang bersedia berpartispasi dan memberikan respon. Ada banyak respon dan tokoh yang disampaikan. Meskipun tidak semua sesuai dengan kriteria yang dicari seperti batas usia, dan sebagainya.Tapi acungkan jempol dan terima kasih buat teman-teman. Insya Allah lain waktu dengan sesi berbeda, semoga bisa mengangkat tokoh yang disebutkan teman-teman. Oke lanjut ya. Tulisan ini saya mengulas tentang pemuda inspiratif. Seperti apa pemuda inspiratif? Silahkan dibaca!

Sumber Gambar: Google

Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran golongan tua dan golongan muda. Mereka berjuang dan berkontribusi untuk kemerdekaan negeri ini. Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara nasional berhasil diraih pada 17 Agustus 1945. Maka, setiap 17 Agustus kita selalu memperingati Hari Ulang Tahun NKRI berupa upacara ataupun perayaan baik dilembaga pemerintahan, swasta, ataupun masyarakat. Upacara dan perayaan yang diperingati setiap tahunnya diharapkan bukan hanya menjadi momentum sakral. Namun, mengingatkan dan menyadarkan diri kita terkait apa yang telah, sedang, dan akan dipersembahkan untuk bumi pertiwi?
Pemuda adalah tombak kemajuan suatu bangsa. Sebuah kutipan juga menunjukkan betapa kuatnya pemuda.
 “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” (Bung Karno). 
Soekarno atau yang dikenal Bung Karno begitu yakin akan perubahan besar yang bisa dilakukan oleh para pemuda. Lantas siapakah pemuda itu?  Menurut PBB, pemuda adalah mereka yang berusia 15-24 tahun. Pendapat berbeda juga disampaikan oleh Undang-undang tentang kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai ”warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun” (UU No.40 Tahun 2009, Pasal 1.1). Kemudian, disusul argumen menpora  menyatakan bahwa usia pemuda yakni 18-35 tahun.
Batas-batas kepemudaan juga memiliki kelas (2012: Vol.1 No.2).. Misal, laki-laki atau perempuan yang kelas menengah perkotaan berusia dua puluhan, lajang dan tinggal dengan orangtua,  menyelesaikan perguruan tinggi, dan belum memasuki dunia kerja profesional akan menganggap diri (dipandang sebagai) “pemuda”. Sedangkan laki-laki dan perempuan lain yang masih menginjak awal dua puluhan, sudah keluar atau putus sekolah pada usia 15 tahun maupun sebelumnya, sudah bekerja sebagai buruh atau pedagang pasar selama beberapa tahun, dan sudah menikah dikarunia anak dua atau tiga anak, akan menganggap diri mereka (dan dipandang sebagai) “dewasa” oleh masyarakat mereka.
Sumber Gambar: nalarpolitik.com

           
Tulisan ini penulis menyoroti dan mendefinisikan pemuda sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 18-35 tahun. Mereka yang mengetahui dan menyadari nilai-nilai mana yang salah dan benar. Mereka yang melintasi batas-batas pemisah seperti daerah, gender, kelas, etnis, pendidikan, dan lain sebagainya. Mereka adalah sosok pemuda yang senantiasa berpikir bagaimana kontribusi dan kebermanfaatan untuk bumi pertiwi.
            Pemuda sebagai garda terdepan untuk pembaharuan, pemuda sebagai pemimpin masa depan, pemuda sebagai pengawal kebijakan dan pelaksanaan. Konntribusi dan peran pemuda tentu sangat diharapkan untuk kemajuan dan kebangkitan. Kontribusi pemuda bisa dilakukan mulai dari masyarakat sekitar (lokal), nasional, maupun internasional. Pemuda banyak melakukan inovasi dan kontribusi diberbagai sektor. Baik sektor pendidikan, ekonomi, sosial, dan sebagainya.
.Beberapa pemuda yang bisa ditemukan yakni Belva Devara (Founder Ruang Guru), Gamal Albinsaid (Dokter dan Founder bank Sampah), Alween Ong (Founder Mowiee  Mobil), Dewa Eka Prayoga (Pengusaha), Dewi Nur Aisyah (bersama tim mengembangkan TB DeCare), dan lain-lain.  Tentunya masih ada banyak lagi para pemuda yang berkontribusi untuk negeri ini. Menurut kamu, siapakah sosok pemuda inspiratif itu? Bersiapkah kita melanjutkan estapet berkontribusi untuk Indonesia?



« Bersambung «

Teman-teman silahkan beri masukan siapa sosok pemuda inspiratif itu? Bagaimana kontribusinya? dan lain-lain.
Terima kasih.

Rabu, 22 April 2020

Ikrar dan Motivasi Menulis bersama Kang Tendi Murti KMO Indonesia


Ikrar dan Motivasi Menulis bersama Kang Tendi Murti KMO Indonesia




Salam literasi.
Buat sejarahmu sendiri.
Literasi anak bangsa.
Duniakan ceritamu.
Teman-teman, saya sedikit mau berbagi pasca materi yang dibawa oleh Kang Tendi Murti (Founder KMO). Beliau mengisi materi tentang Ikrar dan Motivasi Menulis. Sekilas bagi saya materi ini sudah tidak asing lagi. Kenapa? Hal ini dikarenakan sebelumnya saya pernah ikut KMO Batch 12. Tapi lupa ntah saat memasuki tugas ke berapa, saya tidak konsisten menulis setiap hari. Akhirnya poin hangus. Rasanya sayang banget. Seperti rasa sayang aku ke kamu. Kamu..kamu para penggiat literasi.
Di akun Facebook terus berseliweran informasi pendaftaran KMO batch-batch selanjutnya. Ingin hati untuk kembali ikut. Tapi selalu ada bisikan kecil. “Apa bisa konsisten?” Pikiran itulah yang membatalkan untuk ikut gabung lagi. Setelah beberapa bulan purnama, dan sekarang sudah memasuki KMO batch 23. Pendaftaran batch per April akhirnya saya memutuskan untuk bergabung kembali. Bergabung bukan karena yakin saya sudah bisa konsisten, tapi mencoba untuk belajar konsisten. Belajar, berlatih, dan konsisten untuk nulis lagi. Semoga saja bisa menuntaskan proyek ini. Kita saling menyemangati ya rek.
Saya lupa siapa yang mengatakan. Intinya adalah jika kamu ingin expert dibidang tertentu, jangan pernah berhenti latihan lebih dari tiga hari. Nah loh. Jari-jemari saya uda berminggu-minggu, atau berbulan-bulan malahan. Alhamdulillah, kemaren baru latihan nulis lagi. Tapi masih tahap editing. Tunggu rilisnya ya. 
Bissmillah, semoga dengan kembali lagi bergabung belajar di KMO Indonesia bisa menjadikan diri lebih semangat untuk menulis. Saya bisa rutin menyapa teman-teman semua lewat tulisan. Serta semoga tulisan saya memberikan manfaat untuk para pembaca semua.
Teman-teman, seperti yang saya sampaikan sebelumnya hari ini saya mau sedikit sharing materi pertama tentang Ikrar dan Motivasi Menulis. Apa aja isi materinya?
  1.  Buku yang ditulis sisipkan sebuah CINTA, KEYAKINAN, dan KEINGINAN semoga yang membaca buku merasakan manfaatnya.
  2. Semua karena cinta. Cinta pada kebaikan agar tersebar luas, cinta karena manfaat yang bisa digali pembacanya.
  3. Hal atau elemen penting dalam menulis adalah kita harus punya cita-cita, rencana-rencana, keinginan-keinginan, dan motivasi yang juga besar.
  4. Menulis berarti penulis sedang berusaha mengubah pola pikir yang membaca.
  5. Kenapa perlu menulis? Karena sudah waktunya untuk membuat sebuah perbaikan. Terlalu banyak buku yang merusak pembaca, tapi kita sebagai penulis terlalu sibuk dengan berpikir bahwa menulis itu bikin kaya.
  6. Menulis bukan fokus pada keuntungan materi, tapi fokus pada kebermanfaatan karya untuk memperbaiki keadaan. Jika kamu mengalami kendala maka yakinlah, Insya Allah Allah SWT akan membantumu. Luruskan niat.
  7. Kegundahan Kang Tendi Murti saat ini yakni betapa mahal kebenaran, betapa mahal kebaikan, dan betapa mahal perbaikan.
  8. Kalau dilihat kondisi kita yang saat ini, berita yang beredar, dan sikap masyarakat saat ini sungguh ironis. Contoh: seorang guru dikeroyok murid dan meninggal. Kemudian, anak SMP bunuh anak kecil pasca menonton film. Kondisi seperti ini perlu diluruskan dan diperbaiki.
  9. Saya secara pribadi membenarkan kejadian tersebut, namun prestasi dan karya anak negeri juga ada perlu kita apresiasi bersama. Tugas kita adalah apresiasi dan perbaki.
  10. Ikrarkan diri menjadi penulis untuk sebuah alasan agung dan alasan kebaikan. Kawan, mari kita buang dan jauhkan dari pikiran bahwa menulis untuk sebuah alasan ketenaran-terkenal, gaya, disanjung, maupun kaya.
  11. Sebuah buku akan berpengaruh kepada pembaca. Beberapa buku yang turut  menggeser peradaban diantaranya: a. Das Kapital (Karl Mark). Dunia berubah gara-gara tsb (terlepas apakah buku tersebut merusak atau tidak). b. The Origin of Species (Charles Darwin). Buku ini berhasil membunuh banyak kulit hitam gara-gara teori evolusinya. c.Canon of Medicine (Ibnu Sina). Buku ini hingga sekarang menjadi pegangan kedokteran dunia. d.Di Bawah Bendera Revolusi (Ir. Sukarno).Indonesia. e.Bidadari untuk Dewa (Asma Nadia). Komtemporer.
  12. Sebuah buku mampu mengubah dunia.
  13. Temukan alasan Anda untuk menulis. Tapi, pastikan alasan yang Anda buat adalah alasan yang paling kuat diantara yang kuat.
  14.  Beberapa alasan kenapa harus menulis:
  • Menulis berarti membagi ilmu dengan orang lain
  • Menulis berarti meninggalkan jejak untuk orang yang dicintai
  • Menulis menjadikan hidup lebih semangat
  • Menulis mampu menghimpun pahala
  • Menulis membuat lebih percaya diri
  • Menulis mampu menyembuhkan dan menghambat penyakit
  • Menulis untuk menuangkan ide yang unik
  • Menulis untuk memperbaiki keadaan
  • Menulis adalah belajar
  • Menulis membuat lebih kreatif
  • Menulis adalah menuangkan impian.



Sekarang silahkan teman-teman temukan apa alasan teman-teman untuk menulis. Saya ingatkan kembali semoga kebaikan, kebermanfaatan, dan perbaikan merupakan bagian dari alasan teman-teman
Orang yang terlihat kuat perlu dikuatkan. Orang yang semangat perlu disemangati. Kita bisa sama-sama saling menguatkan dan menyemangati. Semangat menulis semua.
Terakhir Kang Tendi mengajak untuk memantik  asa dan menuliskan tentang ikrar peristiwa. Teman-teman juga bisa buat ikrar peristiwa. Berikut adalah ikrar peristiwa saya. Mohon doanya ya.Terima kasih.




Minggu, 29 Maret 2020

DEFINISI PUISI DAN UNSUR-UNSUR PUISI




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bagaimana kabar kalian hari ini? Masih tetap #dirumahaja #belajardarirumah ya kan?
Pembelajaran Bahasa Indonesia kali ini akan berisi mengenai puisi dan unsur-unsur puisi. Selamat membaca. Selamat belajar.

       A.     Hakikat Puisi
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima ‘membuat’ atau poeisis ‘pembuatan’, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Aminuddin (2010:134) puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.
Pradopo (2012:6) puisi adalah kata-kata terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya, dan sebagainya.
Waluto (2005:1) puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Slametmuljana (dalam Diah E. Sari, dkk, 2016:1) puisi adalah bentuk kesusastraan yang menggunakaan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan kata itu menghasilkan rima, ritma, dan musikalitas.
Berdasarkan pendapat ahli di atas disimpulkan, puisi adalah suatu karya sastra menggunakan kata-kata indah, kaya makna, serta berisi ekspresi penyair. Keindahan puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama.
      B.     Unsur-unsur Puisi
Sebuah puisi tentu ada unsur yang membangunnya.
Menurut Djojosuroto (2004:35) bahwa struktur fiksi dan batin puisi sebagai berikut:
1.      Struktur Fisik
a)    Perwajahan puisi (tipografi) yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan puisi.
b)   Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkn. Pemilihan kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
c)    Imaji dalam puisi merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji terbagi tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Melalui imaji, pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa ynag dialami penyair.
d)   Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan dan lambang.
e)    Bahasa figuratif yaitu bahasa kiasan yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapun macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
f)     Versifikasi menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
2.      Struktur batin
a)    Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
b)   Rasa (feeling), sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan menyikapi suatu masalh bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang dibentuk oleh latar belakang psikologis dan sosiologis.
c)    Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain-lain.
d)   Amanat/ tujuan/ maksud (intention), sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisi.
Unsur-unsur puisi menurut Diah E. Sari, dkk (2016:4) terdiri dari unsur fisik dan unsur batin. Adapun unsur-unsurnya sebagai berikut:
1.      Unsur Fisik
a)      Diksi (Pemilihan Kata)
Pemilihan dan menentukan kata-kata, seorang penyair memiliki perbendaharaan yang khas, mempertimbangkan urutan kata dan daya sugesti kata-kata. Perbendaraan kata penyair sangat penting untuk kekuatan ekspresi puisinya. Selain itu juga akan menunjukkan ciri khas penyair.
b)      Pengimajian
Herman J. Waluyo (dalam Diah E. Sari, dkk, 2016:5) membatasi pengimajian yakni kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan (imaji visual), pendengaran (imaji auditif), dan perasaan (imaji taktil). Pengimajian ditandai menggunakan kata yang konkret dan khas.
c)      Kata Konkret
Usaha untuk membangkitkan imajinasi pembaca adalah dengan penggunaan memaksimalkan kata-kata konkret. Penggunaan kata konkret yang tepat, maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan apa yang dilukiskan oleh penyair.
d)      Bahasa Figuratif (Majas)
Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara tidak biasa, yakni secara tidak langsung. Kata atau bahasanya bermakna kias atau lambang.
e)      Verifikasi (Rima, Ritma, Metrum)
Bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah pengulangan bunyi puisi. Pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi.
f)        Tata wajah (Tipografi)
Tipografi adalah pembeda  yang penting antara puisi dengan prosa dan drama. Atar Semi (1993:35) mengatakan bahwa tipografi dalam sebuah puisi merupakan tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
2.      Unsur Batin
a)      Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair.
b)       Perasaan Penyair (Feeling)
Setiap penyair akan berbeda-beda menghasilkan suatu puisi, meskipun dengan tema yang sama. Oleh karena itu, suasana atau perasaan penyair tersebutlah yang mempengaruhinya.
c)      Nada (Sikap Penyair)
Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Sikap tersebut dapat berupa menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan.
Kalau nada adalah sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut.
d)      Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair. Amanat dalam puisi biasanya tersirat di balik kata-kata yang disusun dan juga berada di balik tema yang diungkapkan.  .

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Satra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Diah E. Sari, dkk. 2016. Bahan Ajar Kajian Puisi.Medan: Universitas Negeri Medan.
Djojosuroto, dkk. 2000. Dasar-dasar Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Manasco.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Kritik Satra Modern. Yogyakarta: Gama Media
____________________. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.




Sabtu, 25 Januari 2020

HR. Muslim dari Abu Hurairah


“Telah tertulis  atas  anak Adam  nasibnya  dari zina.  Akan bertemu  dalam  hidupnya,  tidak bisa  tidak. 
Maka kedua mata,  zinannya  adalah memandang 
Kedua  telinga,  zinanya  berupa  menyimak/ mendengarkan.
 Lisan,  zinanya  adalah  berkata. 
Tangan,  zinanya  adalah menyentuh.
 Kaki, zinanya  adalah berjalan. 
Dan  zinanya  hati  adalah  ingin/ angan-angan.
 Maka  akan  dibenarkanlah  hal  ini  oleh  kemaluan,  atau  didustakannya.”

(HR. Muslim dari  Abu  Hurairah)

x